Gerbang logika merupakan dasar pembentukan sistem digital. Gerbang logika beroperasi dengan bilangan biner, sehingga disebut juga gerbang logika biner.Tegangan yang digunakan dalam gerbang logika adalah TINGGI atau RENDAH. Tegangan tinggi berarti 1, sedangkan tegangan rendah berarti 0.
1.Gerbang AND
Gerbang AND digunakan untuk menghasilkan logika 1 jika semua masukanmempunyai logika 1, jika tidak maka akan dihasilkan logika 0.
Pernyataan Boolean untuk Gerbang AND
A . B = Y (A and B sama dengan Y )
2. Gerbang NAND (Not AND)
Gerbang NAND akan mempunyai keluaran 0 bila semua masukan pada logika 1.
sebaliknya jika ada sebuah logika 0 pada sembarang masukan pada gerbang NAND, maka
keluaran akan bernilai 1.
3. Gerbang OR
Gerbang OR akan memberikan keluaran 1 jika salah satu dari masukannya pada
keadaan 1. jika diinginkan kelu
aran bernilai 0, maka semua masukan harus dalam keadaan 0.
4. Gerbang NOR
Gerbang NOR akan memberikan keluaran 0 jika salah satu dari masukannya pada
keadaan 1. jika diinginkan keluaran bernilai 1, maka semua masukannya harus dalam keadaan 0.
5. Gerbang XOR
Gerbang XOR (dari kata exclusive OR) akan memberikan keluaran 1 jika masukanmasukannya
mempunyai keadaan yang berbeda.
6. Gerbang NOT
Gerbang NOT adalah gerbang yang mempunyai sebuah input dan sebuah output.
Gerbang NOT berfungsi sebagai pembalik (inverter), sehingga output dari gerbang ini
merupakan kebalikan dari inputnya.
SELENGKAPNYA/READ MORE.....
Minggu, 22 Maret 2009
2.7. RANGKAIAN SEKUENSIAL
Salah satu rangkaian logika yang sangat bermanfaat yaitu rangkaian logika sekuensial yang di interkoneksikan untuk penyimpanan, pewaktu, perhitungan dan pengurutan. Bentuk dasar dar i rangkaian logika sekuensial adalah rangkaian flip-flop yang dirangkai dari gerbang logika seperti NAND dan AND. Nama lain dari flip-flop adalah multivibrator bistabil, dimana keluarannya adalah suatu tegangan rendah (0 ) atau tinggi (1). Keluaran ini tetap rendah atau tinggi selama belum ada masuk kan yang merubah keadaan tersebut. Rangkaian yang bersangkutan harus di- drive (dikendalikan) oleh satu masukkan yang disebut pemicu ( trigger ). Keadaan tersebut akan berubah kembali bila ada masukkan pemicu lagi. Ada tiga jenis multivibrator,yaitu : astabil, monostabil, dan bistabil. Pada bagian ini hanya membahas multivibrator bistabil ( flip-flop )
Berdasarkan cara penyimpanannya flip-flop dapat digolongkan atas :
RS Flip-flop
JK Flip-flop
D Flip-flop
T Flip-flop
1. RS Flip-flop
Salah satu jenis flip-flop adalah flip- flo p RS. Flip- flo p ini mempu nyai dua masukan dan dua keluaran. RS flip-flop mempunyai 2 input yaitu, S=Set dan R=Reset. Mempunyai 2 output yaitu Q dan . Bertindak sebagai 1 bit memori dengan output Q Q sebagai nilai bit tersebut. S=1, R=1 tidak dibenarkan (tidak boleh diset serentak) karena akan menghasilkan output yang tidak konsisten. Flip-flop RS dapat dibentuk dari kombinasi dua gerbang NAND atau kombinasi dua gerbang NOR.
2. D- Flip-flop
Merupakan modifikasi dari RS flip-flop dengan tambahan gerbang pembalik pada masukan R sehingga masukan R merupakan komplemen dari masukan S. Saat D = 0 keadaan flip-flop reset (Q = 0) sedangkan bila D = 1 maka keadaan flip- flop set (Q = 1).
3. JK Flip-flop
Flip-flop ini mempunyai dua masukan dan dua keluaran, di mana salah satu keluarannya (y) berfungsi sebagai komplemen. Flip-flop JK dapat dibentuk dari kombinasi empat gerbang NAND, flip-flop ini tidak memiliki keadaan terlarang seperti yang terdapat pada flip-flop RS.
4. T-Flip- flop
Merupakan modifikasi dari JK flip-flop, dengan menggabungkan kedua masukan J dan K sehinga keluaran (y) akan berubah-ubah sesuai perubahan pada clocknya.
SELENGKAPNYA/READ MORE.....
Berdasarkan cara penyimpanannya flip-flop dapat digolongkan atas :
RS Flip-flop
JK Flip-flop
D Flip-flop
T Flip-flop
1. RS Flip-flop
Salah satu jenis flip-flop adalah flip- flo p RS. Flip- flo p ini mempu nyai dua masukan dan dua keluaran. RS flip-flop mempunyai 2 input yaitu, S=Set dan R=Reset. Mempunyai 2 output yaitu Q dan . Bertindak sebagai 1 bit memori dengan output Q Q sebagai nilai bit tersebut. S=1, R=1 tidak dibenarkan (tidak boleh diset serentak) karena akan menghasilkan output yang tidak konsisten. Flip-flop RS dapat dibentuk dari kombinasi dua gerbang NAND atau kombinasi dua gerbang NOR.
2. D- Flip-flop
Merupakan modifikasi dari RS flip-flop dengan tambahan gerbang pembalik pada masukan R sehingga masukan R merupakan komplemen dari masukan S. Saat D = 0 keadaan flip-flop reset (Q = 0) sedangkan bila D = 1 maka keadaan flip- flop set (Q = 1).
3. JK Flip-flop
Flip-flop ini mempunyai dua masukan dan dua keluaran, di mana salah satu keluarannya (y) berfungsi sebagai komplemen. Flip-flop JK dapat dibentuk dari kombinasi empat gerbang NAND, flip-flop ini tidak memiliki keadaan terlarang seperti yang terdapat pada flip-flop RS.
4. T-Flip- flop
Merupakan modifikasi dari JK flip-flop, dengan menggabungkan kedua masukan J dan K sehinga keluaran (y) akan berubah-ubah sesuai perubahan pada clocknya.
SELENGKAPNYA/READ MORE.....
2.3. Aljabar Boolean dan Peminimuman Persamaan
Tujuan:
mengetahui teorem dan peraturan Aljabar Boolean
menggunakan teorem dan peraturan tersebut untuk mendapatkan persamaan SOP dan POS
memisahkan pelengkap(complement) dari sebutan panjang atau persamaan
meminimumkan persamaan menggunakan kaedah Aljabar Boolean
memahami konsep dan teknik peta Karnaugh
meminimumkan persamaan melalui kaedah pemetaan Karnaugh
menggunakan sebutan tak-hirau untuk meminimumkan persamaan
Download Artikel lengkap (pdf) disini
SELENGKAPNYA/READ MORE.....
mengetahui teorem dan peraturan Aljabar Boolean
menggunakan teorem dan peraturan tersebut untuk mendapatkan persamaan SOP dan POS
memisahkan pelengkap(complement) dari sebutan panjang atau persamaan
meminimumkan persamaan menggunakan kaedah Aljabar Boolean
memahami konsep dan teknik peta Karnaugh
meminimumkan persamaan melalui kaedah pemetaan Karnaugh
menggunakan sebutan tak-hirau untuk meminimumkan persamaan
Download Artikel lengkap (pdf) disini
SELENGKAPNYA/READ MORE.....
Langganan:
Postingan (Atom)